November 27, 2010

cerita lain dari MERAPI, BROMO & ANAK KRAKATAU

GUNUNG MERAPI



Wayang Nungguin Gunung ?

Minggu, 07/11/2010 18:18 WIB | email | print | share
Oleh Ikhwan
Ada-ada saja memang orang Indonesia. Musibah meletusnya gunung Merapi ternyata memiliki cerita tersendiri bagi warga sekitar gunung merapi yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan sosial. ‘Batuknya’ Merapi tempo hari dikait-kaitkan dengan penagihan janjinya Mbah Petruk Sang Penjaga Puncak Merapi.
Mitos itu dikuatkan dengan munculnya awan di puncak Merapi, yang terbentuk akibat erupsi, dengan bentuk mirip sekali wajah Mbah Petruk seperti tokoh punakawan jawa. Menurut mitos warga sekitar Mbah Petruk diyakini sebagai sosok Sabdo Palon Nolo Genggong, seorang penasehat raja Majapahit Brawijaya V.
Namun karena kerajaan Majapahit semakin terdesak dengan pengaruh Islam di Demak, maka sang raja, Brawijaya, memilih untuk mengasingkan diri, bertapa gunung Lawu. Akhirnya Sabdo Palon pun mengikuti jejak sang raja, namun memilih gunung Merapi sebagai tempat pelariannya.
Nah konon, karena saking kecewanya Sabdo Palon terhadap lawan-lawannya yang berkuasa saat itu, dia pun bersumpah akan menagih janji dari para penguasa pada saat akan amanahnya untuk mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu menurut penduduk sekitar Merapi, munculnya wajah Mbah Petruk adalah karena Mbah Petruk melihat para pemimpin sekarang sudah tidak amanah lagi dalam menjalankan kekuasaannya. Jadilah Mbah Petruk muncul dalam bentuk awan di puncak Merapi.
Begitulah sedikit cerita mengenai Mbah Petruk Sang Penunggu Merapi. Sebuah bukti kekayaan kearifan budaya lokal yang hidup di tengah kehidupan sosial masyarakat negeri zamrud khatulistiwa ini.
Namun, sebagai orang beriman maka kejadian meletusnya gunung Merapi haruslah di kiblatkan pada kehendak sang khalik, Allah azza wa jalla. Tidak ada kejadian apapun yang terjadi, kecuali atas kehendak-Nya Sang Penguasa Alam Semesta termasuk ‘batuknya’ Merapi.
وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)(QS. Al An’am : 59)
Kejadian meletusnya Merapi sudah Allah takdirkan jauh-jauh sebelumnya yaitu di lauhul mahfudz. Namun, dengan kejadian ini memang sebaiknya kita, selaku hamba Allah (meskipun tidak terkena bencana), patut menghisab diri dan berkaca pada bencana Merapi. Pastinya Allah memiliki pesan khusus yang ingin disampaikan kepada manusia melalui peristiwa ini. Khususnya introspeksi diri akan dosa-dosa yang telah kita lakukan.
Mungkin kita memang telah merusak alam, mungkin kita telah menyekutukan-Nya, mungkin kita telah mendurhakai-Nya dan lain-lain. Menghisab diri dengan mengingat dosa-dosa jauh lebih baik dibandingkan kita mengakait-kaitkan kejadian Merapi ini dengan hal-hal ghaib lain yang tidak jelas jluntrungannya karena bisa mengarahkan kita kepada kemusyrikkan.
Karena yang jelas pasti bahwa kejadian ini adalah atas kehendak Rabb semesta alam maka sudah sepatutnya lah kita mengingat-Nya kembali serta bertobat atas segala dosa-dosa kita. Insya Allah, itu lebih baik di mata Allah, karena Allah selalu membuka lebar pintu tobat bagi hamba-hamba Nya yang ingin bertobat. Allah berfirman dalam surat Al Imran 135-136
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُون
(135)
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
(136)
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.
Jadi sepertinya kurang pas, jika kejadian Merapi dikarenakan murkanya Mbah Petruk. Karena sesungguhnya, Mbah Petruk bukan pemilik Merapi, tapi Allah lah pemilik Merapi.
Oleh karena itu, Dia lebih berhak ingin menjadikan seperti apa Merapi, kapan meletusnya dan lain-lain. Bagaimana mungkin tokoh wayang menjaga Merapi, sedang ia menjaga dirinya sendiri pun tak mampu. Selain itu, rangkaian awan yang ada di puncak Merapi menurut saya seperti tokoh Pinokio kok, tul ga ?? (by : Muhammad Ibnu Ramdhani)
http://www.muhammadibnuramdhani.co.cc


GUNUNG BROMO

Gunung Bromo (2.329 m dpl), adalah salah satu gunung dari beberapa gunung lainnya yang terhampar di kawasan Komplek Pegunungan Tengger, berdiri diareal Kaldera berdiameter 8-10 km yang dinding kalderanya mengelilingi laut pasir sangat terjal dengan kemiringan ± 60-80 derajat dan tinggi berkisar antara 200-600 meter. 
Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah kawah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo yang sampai saat ini masih terlihat mengepulkan asap putih setiap saat, manandakan Gunung ini masih aktif.
Menurut sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan lautan pasir berawal dari dua gunung yang saling berimpitan satu sama lain. Gunung Tengger (4.000 m dpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi pada waktu itu. Kemudian terjadi letusan kecil, materi vulkanik terlempar ke tenggara sehingga membentuk lembah besar dan dalam sampai ke desa sapi kerep. Letusan dahsyat kemudian menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari delapan kilometer. Karena dalamnya kaldera, materi vulkanik letusan lanjutan tertumpuk di dalam dan sekarang menjadi lautan pasir dan di duga dulu kala pernah terisi oleh air dan kemudian aktivitas lanjutan adalah munculnya lorong magma ditengah kaldera sehingga muncul gunung - gunung baru antara lain Lautan pasir, Gunung Widodaren, Gunung watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo.
Menurut legenda dijelaskan tentang asal usul Suku Tengger ini. Dahulu di pulau Jawa di perintah oleh Raja Brawijaya dari Majapahit yang mempunyai anak perempuan bernama Rara Anteng yang menikah dengan Joko Seger, keturunan Brahmana. Ketika terjadi pergolakan di pulau Jawa, sebagian masyarakat yang setia pada agama Hindu melarikan diri ke pulau Bali. Sebagian lainnya menarik diri dari dunia keramaian dan bermukim di sebuah dataran tinggi di kaki Gunung Bromo, dipimpin oleh Roro Anteng dan Joko Seger, jadilah mereka suku Tengger, kependekan dari Anteng dan Seger.
Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.



GUNUNG ANAK KRAKATAU


Amien Rais: 

Penjualan Krakatau Steel, Akibat Telan Resep Globalisasi



Penjualan PT Krakatau Steel (Persero) ke mitra strategis mendapat kecaman dari tokoh nasional, Amien Rais. Dia menilai langkah pemerintah menjual Krakatau dan aset badan usaha milik negara (BUMN) lain akan merugikan bangsa dan Negara.
“Pemerintahan Yudhoyono ini sudah menelan semua resep globalisasi, yaitu privatisasi, deregulasi, kemudianfriendly market economic, dan sepuluh konsensus Washington, ” tegas Amien usai menghadiri Konferensi Internasional tentang Palestina, di Wisma Makara, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/5).
Dia menyesalkan langkah pemerintah yang telah mempersiapkan penjualan 44 BUMN yang sehat dan menguntungkan, karena itu bukan hal yang aneh lagi kalau pemerintahan SBY sedang mempersiapkan penjualan Krakatau Steel.
“Jadi karena ketaatannya terhadap konsensus itu, maka menjual BUMN itu pun terasa sangat enak, tanpa merasa dosa, ” tukasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementrian BUMN terus melanjutkan upaya penjualan Krakatau ke mitra strategis. Kini ada empat peminat Krakatau yakni empat perusahaan baja internasional yang menyatakan minat menjadi mitra strategis PT Krakatau Steel (Persero), yakni ArcelorMittal, Bluescope Steel Limited International, Tata Steel Limited dan Essar Steel Limited.
Penawaran mitra strategis selama ini difasilitasi Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal M. Lutfi.
Amien Rais beranggapan, apabila penjualan aset-aset strategis negara ini diteruskan, Indonesia akan terus menjadi inlander, tidak mempunyai apa-apa, dan akan terus menerus dikuliti oleh korporasi asing.

No comments:

Post a Comment